Bab 03: Baiklah, Kalau Begitu 2D Adalah Apa Yang Kau Butuhkan (Bagian 07)

“------------Baiklah, ini ruangannya. Silahkan masuk.”

Setelah berkata demikian, Kotori membukakan pintunya menggunakan kunci lalu menyuruh Shidou dan yang lainnya untuk masuk kedalam.

Itu adalah sebuah ruangan yang berada di lantai pertama dari mansion tinggi tepat disamping kediaman Itsuka dimana semua roh tinggal. Shidou menoleh kebelakang untuk melihat para roh yang berada di belakangnya, kemudian iapun memegangi knop pintunya lalu memutarnya.
Kemudian merekapun membuka sepatu mereka selagi memasuki ruangan, lalu mata merekapun berbinar-binar dengan kagetnya begitu melihat pemandangan ruangan itu.

“Ini……………….”

Beberapa meja kerja yang besar berjejeran di dalam ruangan seluas 20 tatami. Di atas semua meja itu, terdapat beragam perlengkapan menggambar telah dipersiapkan.
Ruangan ini nampak seperti ruang kerja Nia dengan versi yang lebir besar. Tetapi di saat yang sama, terdapat beberapa perbedaan antara ruangan ini dengan milik Nia. Baik meja maupun perlengkapan menggambar semuanya adalah merk terbaru, seolah menunjukkan jika semua itu memang belum pernah digunakan sebelumnya.

Pertemuan sebelumnya berlangsung sekitar satu jam yang lalu. Pada waktu itu, <Ratatoskr> tengah mempersiapkan ruang kerja ini………….Seperti biasanya, mereka adalah organisasi yang luar biasa.

“Ooh~! Ini…………….Menakjubkan~”

“Terlihat seperti milik seorang Pro……………”

“Kaka! Hou, bukankah ini adalah tempat yang pantas bagi kami Yamai untuk menunjukkan kemampuan kami?”

Para roh memasuki ruangan setelah Shidou. Merekapun mengungkapkan kekaguman mereka terhadap interior dan peralatan ruangan itu.

Begitu melihat reaksi dari semua orang, Shidou menatap ke arah Kotori.

“……………………Kau bahkan membuat ruangan seperti ini…………..Jadi kau benar-benar serius ya.”

“Benar-benar, sungguh serius. -----------Atau kalau boleh jujur, memang sudah tidak ada cara lain lagi, kan?”

“Yaah, benar juga sih………….”

Shidou menggaruk pipinya sembari berkata demikian. Kotori melipat tangannya sembari berjalan ke tengah ruangan. Iapun menolehkan tubuhnya ke arah semua orang.
Kemudian, ia berbicara dengan suara lantang.

“Baiklah, semuanya. Targetnya adalah dua hari dari sekarang. Pada tanggal 31 Desember, pada hari terakhir Comic Colosseum, circle milik Nia akan berpartisipasi pada hari itu.”

Kotori membentangkan kedua tangannya, dan kemudian mengeluarkan suara dengan nada yang serupa dengan pertunjukan opera.

“----------Pada hari itu, kita akan mendirikan booth kita tepat disamping Nia. Kita akan membuat jumlah doujin kita sama dengan jumlah milik Nia, kemudian kita akan menjual semua itu lebih cepat daripada Nia.”

Begitu mendengar ucapan Kotori, para roh-pun berkata “Ooh………….!”

Benar. Inilah yang Kotori maksud dengan berkata “Merencanakan”. Dari informasi yang diberikan oleh Shidou, Kotori mengetahui jika Nia akan berpartisipasi dengan doujin miliknya pada akhir bulan. Kalau mereka semua focus pada poin tersebut, maka rencananya adalah untuk mengalahkan Nia hanya dalam satu serangan saja dengan batuan dari semua orang.

“Masalahnya adalah kita tidak memiliki banyak waktu. Walaupun latar belakang dan sentuhan akhirnya akan dikerjakan dengan bantuan dari <Ratatoskr>, sisanya adalah tanggung jawab kita semua, dengan begitu [Buku yang kita buat bersama] tidak akan menjadi kebohongan belaka natinya. Cerita dan gambar dari tokoh utamanya harus kita yang mengerjakan. Aku telah mempersiapkan peralatan printing-nya, kemungkinan terburuknya adalah kita harus menyelesaikan skrip-nya pada tanggal 31 pukul 03:00 pagi.”

“Tapi………………..Apa kau yakin ini akan berhasil? Lawan kita adalah komikus professional, kau tahu?”

“Yaah, itu tidak seperti aku berpikir kalau ini akan jadi mudah. Tapi, kalau kita tidak bisa menyamai Nia dalam hal komersil, maka kita juga tidak akan bisa menang, kan? Karena itu adalah doujin, jumlah buku yang bisa kita bawa ke acara itu terbatas, itu adalah satu-satunya cara kita bisa melawannya. -----Selain itu, karena itu doujin, tidak akan menjadi masalah jika jumlah halamannya tidak begitu banyak.”

“Itu benar……..Lalu, katakanlah jika kita bisa menjual semua bukunya lebih cepat daripada Nia, tapi bagaimana caranya agar kita bisa membuat Nia mengakui kekalahannya………..?”

“Itu, mungkin bergantung pada cara kita bernegosiasi dengannya di tengah proses dan harga dirinya Nia sendiri. Tapi, karena tujuan utama kita adalh untuk [Membuat Nia membaca buku buatan kita], maka kupikir kita masih punya banyak peluang.”

“…………….Kalau begitu, masalahnya adalah—“

Shidou bertanya dengan ekspresi wajah sangat serius, lalu Kotori menjawabnya dengan mengangguk.

“Ya. Bagaimana caranya kita bisa mebuat doujin yang bisa menyentuh hatinya Nia? ----Juga, bagaimana kita bisa menjual lebih cepat daripada Nia?”

Setelah Kotori berkata demikian, ia mulai berjalan menuju white board yang berada di dalam ruangan itu sembari mengibaskan jaket yang menggantung di pundaknya. Iapun berdiri di depan board itu.

“----------Kalau begitu, pertama ayo kita tentukan peran masing-masing. Ceritanya akan kita buat bersama-sama……….Masalahnya adalah gambarnya. Aku ingin menanyakan satu pertanyaan. Apakah di antara kita ada yang pernah menggambar komik atau ilustrasi sebelumnya?”

Kotori bertanya sembari menatap kepada semua roh, kemudian beberapa orang mengangkat tangan mereka. Mereka adalah Kaguya, Yuzuru, dan sang mantan manusia Origami dan Miku.

“Yaah, sudah kuduga…………..Baiklah, sebagai awalan, ayo kita lihat kemampuan menggambar semua orang. Semuanya, silahkan duduk di meja manapun yang kalian sukai. Ayo mulai dengan menggambar Shidou.”

“Ooh~! Menggambar Shidou. Serahkan saja padaku!”

“Fufun, tidak masalah. Kalian lihatlah kemampuan seni-ku!”

“Persetujuan. Shidou, tolong duduklah di sebelah sana.”

“Darling, tolong lihat kemari, lihatlah kemari~!”

“………………”

Setelah semua roh telah duduk di kursi pilihan mereka, mereka mulai menggerakkan pensil mereka di atas kertas yang tersedia di atas meja. Kemudian, Kotori mengernyitkan alisnya seolah baru saja mengingat sesuatu.

“Ah, benar. Shidou, kau juga gambarlah sesuatu.”

“Aku juga!?”

“Ya. Waktu dulu, kau menggambar berbagai macam karakter di buku catatanmu, kan? Kalau aku tidak salah ingat—“

“A-----h! Aaaaaaaaaaaaaaaah!”

Shidou berteriak seolah mencoba untuk menutupi suara Kotori. Para roh pun terkejut dan menoleh ke arah Shidou.

“A-Ada apa, Shidou? Tiba-tiba saja berteriak seperti itu?”

“A-Aku sangat…………..Terkejut.”

“……………….Yaah, begitulah, biarkan saja dia sendirian.”

Entah bagaimana nampaknya Natsumi mengerti akan situasi Shidou dan menaruh tangannya di atas pundak Yoshino. Yoshino menoleh kepada Natsumi dengan ekspresi agak heran.

“Baiklah, ayo cepat, cepat, karena aku juga akan ikut menggambar.”

“Ku……………..”

Kotori menggerakkan stik Chupa Chups-nya untuk menyuruh Shidou buru-buru. Jika Shidou terus melawan Kotori, mungkin Kotori akan mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya. Shidou-pun menelan penyesalannya sendiri, ia mengambil sebuah buku yang nampak mirip dengan milik Tohka dan yang lainnya lalu mulai menggambar di atas kertasnya.

---------------Kemudian, 30 menit telah berlalu. Semuanya telah menyelesaikan gambar mereka.

“Baiklah, mari kita lihat gambar milik semuanya satu per satu.”

“Ooh! Silahkan lihat!”

“Aku…………..Juga sudah selesai.”

Merespon ucapan Kotori, baik Tohka dan Yoshino menunjukkan gambar mereka kepada semua orang.
Gambar buatan mereka berdua sungguh manis…………….Akan tetapi, keduanya terlihat seperti gambar buatan anak SD.

“Begitu………….Uh, keduanya terlihat manis.”

“Benarkah?”

“Ya. Tapi, kita tidak bisa menggunakan itu untuk doujin kali ini.”

“M-Maafkan aku………..”

Yoshino merundukkan bahunya untuk meminta maaf. Shidou tersenyum kecil lalu mengelus kepala Yoshino dengan lembut.

“Baiklah, selanjutnya. Ngomong-ngomong, ini punyaku.”

“Ah~, kalau begitu aku juga akan menjukkan punyaku~! Ini dia!”

Kotori dan Miku menunjukkan gambar mereka.
Gambar buatan mereka satu level lebih bagus daripada Tohka dan Yoshino dalam ukuran umur. Akan tetapi, daripada terlihat seperti gambar komik, keduanya lebih nampak seperti gambar yang dibuat oleh gadis SMP atau SMU di buku catatan mereka. Walau begitu, gambar karakternya masih terlihat cukup bagus.

Akan tetapi, ada satu hal yang menarik perhatian Shidou. Semua orang harusnya menggambar Shidou, lalu kenapa ilustrasi buatan Miku menunjukkan Shidou dengan rambut panjang dan mengenakan rok.

“…………………Uhm, Miku?”

“Ya~, ada apa, darling?”

“………………..Tidak, bukan apa-apa. Ngomong-ngomong, ayo kita lihat yang selanjutnya.”

Ketika Miku menoleh kepada Shidou dengan mata berbinar, Shidou dapat merasakan sesuatu yang berbahaya di dalam pikiran Miku, lalu Shidou-pun mengalihkan pandangannya dari Miku. Jika Shidou melanjutkan mengomentari gambar Miku, ia memiliki firasat jika dirinya yang asli akan dipaksa untuk menyesuaikan dengan gambar buatan Miku.

“Kukuku……………Kalau begitu selanjutnya adalah kami!”

“Presentasi. Silahkan dilihat.”

Yamai bersaudari berkata demikian dengan nada suara penuh percaya diri selagi mereka menunjukkan gambar mereka.

“Ooh!?”

Begitu Shidou melihat gambar mereka, matanya langsung terbelalak. Seperti yang diduga dari mereka berdua yang sudah pernah mengadakan kontes ilustrasi. Kualitas gambar buatan Kaguya dan Yuzuru berada di level yang berbeda dengan keempat orang sebelumnya.

Tentu saja, masih terdapat beberapa bagian yang tidak digambar dengan sempurna, tapi kedua gambar ini masih bisa digunakan untuk komiknya.

Ngomong-ngomong, gambar Shidou buatan Kaguya adalah Shidou yang nampak maco seperti gaya dalam komik Shounen, sementara gambar Shidou milik Yuzuru adalah Shidou yang nampak tampan seperti gaya dalam komik Shoujo.

“Bukankah keduanya luar biasa?”

“Kakaka! Jelas saja!”

“Persetujuan. Tidak ada yang kami, Yamai bersaudari tidak bisa lakukan.”

Mereka berdua-pun membusungkan dada mereka dengan penuh percaya diri. Kotori melihat gambar mereka sambil bergumam “Fumu” lalu memegangi dagunya. Lalu iapun menoleh kepada Shidou dan Origami.

“Untuk saat ini main artist adalah Yamai bersaudari. ---------Kalau begitu, selanjutnya, ayo lihat yang selanjutnya.”

“Y-Ya………”

“Dimengerti.”

Merespon Kotori, Shidou dan Origami menunjukkan gambar mereka. Semua orang melihat gambar keduanya.

“Fumu-fumu, walaupun masih belum sebanding dengan buatan Kaguya dan Yuzuru, gambar buatan Shidou tidak begitu jelek juga. Lalu Origami………….Ah? Hyaa!?”

Kotori berteriak begitu melihat gambar Origami. Akan tetapi, itu wajar saja. Gambar milik Origami dibuat dengan sangat realistik dan sanagt indah, tetapi……………Penampilan Shidou nampak telanjang bulat dan disana ada Origami yang juga telanjang bulat, tengah memeluknya dengan penuh hasrat.”

“Apa……………!?”

“…………………!?”

Para roh-pun ikut terperanjat mengikuti reaksi Kotori. Akan tetapi hanya Yuzuru dan Miku yang nampak tenang dan melihat ke arah gambar itu dengan mata bersinar.

“A-Apa yang telah kau gambar, Origami!?”

“Shidou menjadi satu dengan diriku.”

“Hal tidak penting macam apa yang telah kau tambahkan!?”

Kotori berteriak dan membalikkan gambar milik Origami ke bawah.

“Ya ampun…………….Tapi karena gambarmu terlihat sangat bagus, aku akan menaruhmu sebagai kandidat main artist juga, tapi tolong jangan lakukan hal seperti itu lagi, OK…………?”

“Aku tidak bisa mengerti. Kalau kau ingin menjual doujin dengan baik, maka menambahkan elemen khusus untuk orang dewasa adalah hal yang tak terelakkan.”

“Booth kita hanya akan dibangun di bagian [Karya untuk Semua Umur].”

Setelah berteriak, Kotori menghela napas karena kelelahan.

“Ngomong-ngomong……………Kurasa hanya itu saja? Lalu—“

“A-Anu………….”

Kemudian, sebelum Kotori dapat menyelesaikan kalimatnya, Yoshino angkat bicara dengan malu-malu.

“Kita masih belum melihat gambar buatan Natsumi-san………..”

“………………! Ah, tidak, aku……………”

Mendengar ucapan Yoshino, Natsumi terperanjat dan menyembunyikan kertasnya di belakang 
punggungnya.

“Aah, tidak apa. Maafkan aku, Natsumi. Bisa tolong kau perlihatkan gambarmu?”

“………………..T-Tidak perlu. Lagipula ini bukanlah gambar yang bagus. Bukankah akan lebih baik kalau langsung saja dilanjutkan ke Kaguya, Yuzuru, Shidou atau Origami?”

“Karena kau sudah menggambarnya, kami juga ingin melihatnya, ayolah.”

“……………..U-Uu. Ngomong-ngomong, sebenarnya, karena ini tidak begitu bagus, jangan berharap lebih, OK?”

“Tidak apa. Gambarku juga tidak begitu bagus.”

“Sebenarnya, kondisi badanku sedang buruk karena aku kurang tidur hari ini. Aku juga sudah lama tidak memegang pena………..”

“Aku mengerti.”

“Sejujurnya, aku butuh 10 menit untuk menggambar karena aku ragu dengan pose-nya, aku juga sudah lama tidak menggambar lagi seperti ini, dan yang terakhir kondisi badanku juga sedang buruk karena kekurangan tidur—“

“Aah, aku sudah tahu, jadi cepat dan tunjukkan saja!”

Kotori berteriak untuk menyuruh Natsumi cepat-cepat menunjukkan gambarnya, lalu Kotori-pun mengambil paksa kertas itu dari tangan Natsumi.

Ketika Kotori melihat ke kertas itu-----------Matanya langsung terbelalak.

“Eh…………….Ini—“

“L-Luar biasa……………”

“Apa……………Katamu?”

Para roh mengutarakan rasa takjub mereka satu per satu.
Tetapi, itu jelas saja. Level kemampuan menggambar Natsumi tidaklah kalah dari kemampuan gambar para komikus pro.

“Bukankah ini menakjubkan, Natsumi? Jadi kau memiliki kemampuan spesial seperti ini?”

“……………….Tidak, daripada kemampuan spesial……………..Dulu aku tertarik………………Aku 
pernah [Menirukan] seorang komikus…………..”

“Ah----“

Mendengar ucapan Natsumi, Shidou-pun kembali teringat.
Benar. Natsumi memiliki Angel-nya <Haniel>. Pada dasarnya, dia adalah roh peniru. Ia dapat berubah menjadi apapun dan merubah penampilannya sendiri menjadi seperti apapun yang ia sukai.
Dan dia juga mampu untuk menyamarkan dirinya menjadi orang lain hingga bahkan teman terdekat merekapun tak dapat menyadarinya dengan mudah. Ia juga nampaknya meneliti dengan baik perilaku dari objek yang menjadi targetnya. Ia adalah seorang yang jenius dalam hal observasi dan meniru.

“------------Baiklah, sudah diputuskan.”

Berkata demikian, Kotori angkat bicara.

“Main artist adalah Natsumi, dan support-nya adalah Yamai bersaudari, Shidou dan Origami.”
Semua roh mengangguk tanda setuju.

“Umu, aku setuju!”

“Natsumi-san………….Hebat.”

“Aku tidak keberatan.”

“Fufufu………..Baiklah. Untuk kali ini akan kubiarkan kau yang mengambil alih kepemimpinannya.”

“Persetujuan. Akan kubiarkan kau yang jadi peran utamanya.”

‘Kya~! Natsumi-san, bisakah kau menggambarkan sebuah cerita cinta antara aku dengan darling setelah ini~?”

“E………..Eh?”

Natsumi hanya bisa berkedip begitu mendengar pendapat semua orang.
Kemudian Shidou menggenggam tangan Natsumi.

“Tolonglah, Natsumi. Tolong pinjamkan kekuatanmu untuk menyelamatkan Nia!”

“Eh………………..!?”

Shidou memohon dengan wajah serius, Natsumi terdiam untuk beberapa saat.

“……………….N-Nanti jangan mengeluh, ya?”

Ucap Natsumi malu-malu.
Seolah memberi ucapan selamat kepada Natsumi, suara tepukan tangan semua orang menggema di seluruh ruangan. Setelah itu, wajah Natsumi mulai memerah.
Pada saat itu, Tohka menyadari sesuatu.

“Ngomong-ngomong Kotori, apa yang harus kita lakukan?”

“Benar juga ya~. Ah! Apakah kita akan memijat semua orang ketika mereka merasa lelah, dan menyanyikan lagu tidur selagi kita tidur bersama~!?”

Miku memutarkan tubuhnya dan matanya mulai berbinar. Natsumi terperanjat dan berkata “Hii” sambil bersembunyi di belakang Shidou.

“Bukan itu. Aku punya tugas lain untuk semuanya. ----Mungkin misi ini jauh lebih penting daripada membuat komiknya.”

Kotori berkata “Ya ampun” dan menggetarkan bahunya selagi ia menjawab pertanyaan Tohka. Setelah itu, Miku, Tohka dan Yoshino saling menatap satu sama lain sambil memiringkan kepala mereka karena penasaran.

“Sebuah misi penting………….Benarkah?”

“Aku penasaran apa yang akan kita lakukan~”

“Itu adalah sesuatu yang patut untuk ditunggu-tunggu. ---------Terlebih lagi, semuanya, ayo kita mulai pikirkan cerita untuk doujin nya!”

“Nu? Bukankah kita akan menggambar Shidou?”

“Itu memang benar, tapi saat ini ada batasan jumlah halaman pada komik yang harus kita kerjakan. Meskipun kita mendapatkan beberapa bantuan dari <Ratatoskr>, maksimal, ada total 64 halaman dikurangi 4 halaman untuk sampul depan dan 1 halaman untuk imprint. Jadi totalnya, kita butuh 59 halaman. Kita harus menyesuaikan ceritanya agar bisa muat dengan halaman yang terbatas itu supaya Nia bisa mencintai karakter [Shidou] itu.”

“Muu………….Aku mengerti. Itu sulit juga.”

Tohka melipat tangannya dengan wajah yang bingung. Kotori berjalan menuju white board yang berada di tengah ruangan lalu berdiri di depannya.

“Itulah sebabnya, ayo kita diskusikan terlebih dahulu. Kita akan membuat Name-nya hari ini juga, lalu menyelesaikan gambarnya besok.”

“…………….Kalau dipikir lagi baik-baik, itu benar-benar schedule yang berantakan……………Apa kau yakin kalau kita bisa menyelesaikannya tepat waktu?”

“Tidak ada pilihan lain selain itu.”

Kotori lalu membuat suara *Kyubon*, suara dari tutup pena ajaibnya mulai terngiang. Iapun menulis [Proyek Doujin Shidou] di atas white board.

Kemudian, Kotori menoleh ke arah semua orang dan mendeklarasikan dengan keras.


“---------------Baiklah, mari kita mulai manuscript [Kencan]-nya!”

0 comments:

Post a Comment