“…………………Mustahil. Kenapa hal seperti itu………………?”
Duduk di atas kursi di dalam ruang kendalil bawah tanah
milik <Ratatoskr>, Kotori berbisik dengan penuh keputusasaan.
Akan tetapi itu jelas saja. Karena, roh yang menjadi target
sendiri telah mendeklarasikan jika ia tidak pernah jatuh cinta pada siapapun
kecuali 2D.
“2D…………….Intinya, sesuatu semacam komik atau karakter
anime?”
“K-Kurasa begitu………….”
Duduk di tempat yang lebih rendah di ruang kendali,
<Presiden> Migimoto berkata demikian sambil berkeringat dingin di
dahinya. Suara Shidou terngiang dari speaker yang dipasang di ruang kendali.
“A-Apa yang harus kulakukan………….?”
Saat ini, di atas layar raksasa di ruang kendali, penampakan
Shidou dapat terlihat tengah berada di dalam toilet. Supaya bisa berdiskusi
dengan ruang kendali, ia menggunakan alasan ingin pergi ke kamar mandi supaya
bisa memisahkan diri untuk sementara waktu dari Nia, yang masih berada di dalam
toko hamburger.
………………Yah, walau Nia dapat mengetahui apa yang mereka
bicarakan jika ia memang menginginkannya, tapi tidak ada pertanda jika ia akan
mengeluarkan <Raziel> untuk saat ini.
Meski, itulah alasan mengapa mereka harus memikirkan sesuatu
untuk mengubah situasi. Kotoripun memegangi dagunya.
“Yah, walau kau bertanya padaku…………..Meskipun kebencian Miku
terhadap lelaki juga sangat menyusahkan, tapi untuk yang satu ini aku sudah
kehabisan akal……………”
Merespon perkataan Kotori, Nakatsugawa angkat bicara.
“Tetapi, di zaman sekarang terdapat banyak remaja yang juga
memiliki situasi yang sama. Mereka semua menyukai karakter dari anime dan
komik. Yaah, semua karakter itu memang dibuat dengan tujuan supaya bisa
dicintai oleh para pembaca dan penonton, yang artinya mereka memiliki kepribadian
yang ideal. Terlebih, mereka semua cantik dan juga tampan. Dengan standar
seperti itu, tentu saja akan ada perbedaan besar bila dibandingkan dengan
manusia sungguhan.”
“Kau benar-benar tahu banyak soal itu, ya………………….”
Kotori berkomentar dengan mata setengah terbuka. Itu
mengingatkan dirinya akan gelar kedua Nakatsugawa sebagai <Penghancur
Dimensi>. Nyatanya, ia adalah master percintaan yang memiliki 100 pengantin.
Akan tetapi, Nakatsugawa berkata *Tch, tch* sembari
menggelengkan jarinya.
“Komandan, aku jua tidak keberatan dengan pengisi suara.”
“…………….Aah, tentu.”
Kotori agak terkejut sambil menghela napas.
Tapi, terdapat beberapa hal yang tepat di dalam pendapat
tersebut. Membuat wajah yang rumit, Kotori melanjutkan.
“Perbedaan antara kenyataan, ya……………..Tapi, kalau begitu,
bukankah itu artinya siapapun tidak masalah selama mereka 2D?”
“Tentu saja! Semua pengantinku tercinta juga dipilih
berdasarkan pengalamanku yang telah menjalani hidup sebagai Otaku selama lebih
dari 20 tahun, dan mereka semua adalah gadis yang cantik!”
“Baiklah, baiklah. Kita kesampingkan yang satu itu.Nia juga
memiliki ketertarikan terhadap karakter, kan? Pastinya, tadi ia mengatakan
sesuatu mengenai karakter yang ia sukai, bukan begitu?”
“Aku yakin dia adalah Tokiya dari [CHRONICLE]. Ia memiliki
kepribadian yang tenang dan tipe karakter yang populer di kalangan wanita!”
“Fuun…………..Aku mengerti. Intinya, Nia bisa mencintai
karakter itu, kan?”
Setelah mengatakan itu, Kotori membuat suara “Hihihi”
setelah tersenyum licik.
“………………………Hah?”
Di sisi lain, Shidou dapat terlihat di layar monitor, ia
berkeringat dingin karena entah bagaimana ia dapat merasakan sesuatu yang buruk
di sebelah sana.
0 comments:
Post a Comment