Bab 03: Baiklah, Kalau Begitu 2D Adalah Apa Yang Kau Butuhkan (Bagian 01)

“…………………Mustahil. Kenapa hal seperti itu………………?”

Duduk di atas kursi di dalam ruang kendalil bawah tanah milik <Ratatoskr>, Kotori berbisik dengan penuh keputusasaan.

Akan tetapi itu jelas saja. Karena, roh yang menjadi target sendiri telah mendeklarasikan jika ia tidak pernah jatuh cinta pada siapapun kecuali 2D.

“2D…………….Intinya, sesuatu semacam komik atau karakter anime?”

“K-Kurasa begitu………….”

Duduk di tempat yang lebih rendah di ruang kendali, <Presiden> Migimoto berkata demikian sambil berkeringat dingin di dahinya. Suara Shidou terngiang dari speaker yang dipasang di ruang kendali.

“A-Apa yang harus kulakukan………….?”

Saat ini, di atas layar raksasa di ruang kendali, penampakan Shidou dapat terlihat tengah berada di dalam toilet. Supaya bisa berdiskusi dengan ruang kendali, ia menggunakan alasan ingin pergi ke kamar mandi supaya bisa memisahkan diri untuk sementara waktu dari Nia, yang masih berada di dalam toko hamburger.

………………Yah, walau Nia dapat mengetahui apa yang mereka bicarakan jika ia memang menginginkannya, tapi tidak ada pertanda jika ia akan mengeluarkan <Raziel> untuk saat ini.
Meski, itulah alasan mengapa mereka harus memikirkan sesuatu untuk mengubah situasi. Kotoripun memegangi dagunya.

“Yah, walau kau bertanya padaku…………..Meskipun kebencian Miku terhadap lelaki juga sangat menyusahkan, tapi untuk yang satu ini aku sudah kehabisan akal……………”

Merespon perkataan Kotori, Nakatsugawa angkat bicara.

“Tetapi, di zaman sekarang terdapat banyak remaja yang juga memiliki situasi yang sama. Mereka semua menyukai karakter dari anime dan komik. Yaah, semua karakter itu memang dibuat dengan tujuan supaya bisa dicintai oleh para pembaca dan penonton, yang artinya mereka memiliki kepribadian yang ideal. Terlebih, mereka semua cantik dan juga tampan. Dengan standar seperti itu, tentu saja akan ada perbedaan besar bila dibandingkan dengan manusia sungguhan.”

“Kau benar-benar tahu banyak soal itu, ya………………….”

Kotori berkomentar dengan mata setengah terbuka. Itu mengingatkan dirinya akan gelar kedua Nakatsugawa sebagai <Penghancur Dimensi>. Nyatanya, ia adalah master percintaan yang memiliki 100 pengantin.

Akan tetapi, Nakatsugawa berkata *Tch, tch* sembari menggelengkan jarinya.

“Komandan, aku jua tidak keberatan dengan pengisi suara.”

“…………….Aah, tentu.”

Kotori agak terkejut sambil menghela napas.
Tapi, terdapat beberapa hal yang tepat di dalam pendapat tersebut. Membuat wajah yang rumit, Kotori melanjutkan.

“Perbedaan antara kenyataan, ya……………..Tapi, kalau begitu, bukankah itu artinya siapapun tidak masalah selama mereka 2D?”

“Tentu saja! Semua pengantinku tercinta juga dipilih berdasarkan pengalamanku yang telah menjalani hidup sebagai Otaku selama lebih dari 20 tahun, dan mereka semua adalah gadis yang cantik!”

“Baiklah, baiklah. Kita kesampingkan yang satu itu.Nia juga memiliki ketertarikan terhadap karakter, kan? Pastinya, tadi ia mengatakan sesuatu mengenai karakter yang ia sukai, bukan begitu?”

“Aku yakin dia adalah Tokiya dari [CHRONICLE]. Ia memiliki kepribadian yang tenang dan tipe karakter yang populer di kalangan wanita!”

“Fuun…………..Aku mengerti. Intinya, Nia bisa mencintai karakter itu, kan?”

Setelah mengatakan itu, Kotori membuat suara “Hihihi” setelah tersenyum licik.

“………………………Hah?”


Di sisi lain, Shidou dapat terlihat di layar monitor, ia berkeringat dingin karena entah bagaimana ia dapat merasakan sesuatu yang buruk di sebelah sana.

0 comments:

Post a Comment